Tim Satuan Tugas (Satgas) Kepolisian dan Militer Ekuador mengatakan telah memindahkan hampir 800 jasad dalam beberapa pekan terakhir. Jasad-jasad tersebut dijemput dari rumah-rumah di daerah Guayaquil, pusat penyebaran virus corona di negara itu.
Negara di Amerika Tengah ini benar-benar babak belur dihajar Virus Corona. Pemandangan menyeramkan terlihat di berbagai sudut kota gara-gara pandemi Covid-19.
"Jumlah yang kami kumpulkan dengan satuan tugas dari rumah-rumah penduduk melebihi 700 orang," kata Pemimpin Tim Satgas Jorge Wated seperti mengutip AFP.
Wated mengatakan pada Minggu (12/4) tim telah bekerja selama tiga pekan terakhir dan telah mengumpulkan 771 jasad dari rumah dan 631 lainnya dari rumah sakit, yang kamar mayatnya saat ini penuh.
Jasad-jasad ini mulai dikeluarkan dari rumah warga dan rumah sakit setelah tiga minggu kamar mayat di rumah sakit di Guayaquil tak bisa lagi menampung. Hal tersebut membuat keterlambatan layanan forensik dan rumah duka.
Banyaknya temuan mayat tersebut diduga akibat kapasitas kamar mayat di rumah sakit yang sudah tidak bisa menampung jenazah.
Seorang pekerja kamar mayat mengatakan jika pihaknya tidak bisa mengatasi banyaknya jumlah mayat yang datang, sehingga mereka tak punya pilihan sehingga banyak mayat yang terlantar di rumah hingga jalanan.
Berdasarkan data John Hopkins University, Ekuador saat ini memiliki 7.466 kasus virus corona dengan 333 orang dinyatakan meninggal. Provinsi Guaya menyumbang lebih dari 70 kasus Covid-19 dengan empat ribu kasus diantaranya berada di ibu kota Guayaquil.
Sumber detik.com, cnnindonesia.com