Pemerintah Desa Meko serius dalam menyingkapi upaya penanggulangan bencana banjir yang diakibatkan meluapnya sungai Meko. Hal ini dibuktikan dengan upaya melakukan normalisasi sungai Meko pada 4 Mei 2020 dengan melakukan penyewaan alat berat. Lewat koordinasi dengan pihak Camat Pamona Barat dan Polsek Pamona Barat hingga disepakati untuk melakukan tindakan tepat dan cepat dalam upaya menimimalkan dampak banjir.
Sebenarnya perhatian pemerintah desa dalam upaya pengendalian banjir sangat tinggi, dibuktikan lewat pengajuan proposal pemeliharaan sungai kepada BWSS III, pembuatan tanggul dan upaya permohonan normalisasi pada ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Poso, ungkap kepala desa Meko bapak I Gede Sukaartana. Namun demikian, hal tersebut memerlukan keterlibatan semua pihak untuk menyelesaikan permasalah banjir yang akhir-akhir ini juga melanda berbagai daerah di Poso, termasuk didalamnya keterlibatan masyarakat dan juga pemerintah pusat.
Sungai meko sebagai salah satu sungai terbesar penunjang keberadaan danau poso memiliki tingkat endapan atau sedimentasi material yang sangat tinggi, yang mana jika tidak dilakukan normalisasi akan menyebabkan tingginya endapan di badan sungai, hal ini akan mengancam wilayah pemukiman sehingga normalisasi minimal dilakukan 2 kali dalam setahun.
Semoga dengan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa dan dukungan dari unsur tripika kecamatan pamona barat ini dapat meminimalkan dampak luapan sungai, tambah Bapak I Gede Sukaartana. Tindakan ini juga mendapat dukungan dari masyarakat dengan gotong royong memberikan sumbangan bahan bakar bagi alat berat yang melakukan normalisasi di tambah sewa alat yang dikeluarkan dari Pendapatan Asli Desa Meko.