Pasca terjadinya beberapa gempa beberapa waktu yang lalu, banyak masyarakat meko yang mulai resah terkait fenomena alam ini. Di tambah lagi isu-isu yang beredar yang mengatakan bahwa ada semburan dari dalam tanah di hulu sungai Meko.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah desa Meko bersama dengan Babinsa Meko sebelumnya telah membentuk Tim Ekspedisi "Kaloti" yang ditugaskan untuk mencari titik asal perubahan warna sungai. Tim berangkat pada pukul 10.00 pagi (01/04/2019) yang telah kembali pada (02/04/2019) pukul 16.30 Wita.
Hasil yang dilaporkan oleh Tim ekspedisi memberikan jawaban yang jelas atas fenomena perubahan warna sungai, dimana telah terjadi longsor yang cukup hebat pada titik koordintat 1°55'30.30"S, 120°26'11.76"T. Longsor hebat tersebut berupa gunung berkapur disebelah kiri sungai, kemudian menutupi badan sungai Meko sepanjang kurang lebih 300m, bahkan di beberapa titik juga terjadi longsoran.
Menanggapi hal ini Kepala Desa Meko, Bapak I Gede Sukaartana menyampaikan terimakasih kepada tim ekspedisi dan berharap, "Hasil tim ekspedisi ini sudah memberikan gambaran yang jelas tentang penyebab keruhnya sungai Meko, dan diharapkan isu-isu yang tanpa fakta yang beredar di masyarakat dapat terbantahkan".